Minggu, 15 Juni 2014
Kamis, 05 Juni 2014
Tugas gambar
teknik dan alat ukur
Nama:nuril fatikhin
Kls:XI TPa
tugas alat ukur
tugas gambar teknik
micrometer
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin
electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis
tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai
dalam metrology, studi dari pengukuran,
Pada bab ini akan membahas tentang : 1 Jenis 2 Membaca satu mikrometer
sistem inci 3 Membaca satu mikrometer metrik 4 Membaca satu mikrometer vernier
5. Acuan
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada
aplikasi berikut :
Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang
kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis
tengah dari lubang suatu benda
Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur
kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.
Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik
nada.
Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah
pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa
menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu
pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda
bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu.
Lihat pula
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari
dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran
terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya
tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01
untuk yang di atas 30cm.
Kegunaan
Kegunaan jangka sorong adalah:
- untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
- untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
- untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Jenis
Senin, 02 Juni 2014
teknik bubut
Ini adalah
hasil pencarian bahan tentang teknik bubut lewat website google
1. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGITIGA LUAR
2. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGITIGA DALAM
3. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGI EMPAT LUAR
4. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGI EMPAT DALAM
5. CARA PEMBUBUTAN BERTINGKAT
6. CARA PEMBUBUTAN TIRUS LUAR
7. CARA PEMBUBUTAN TIRUS DALAM
2. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGITIGA DALAM
3. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGI EMPAT LUAR
4. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGI EMPAT DALAM
5. CARA PEMBUBUTAN BERTINGKAT
6. CARA PEMBUBUTAN TIRUS LUAR
7. CARA PEMBUBUTAN TIRUS DALAM
Proses Membubut Ulir
Segitiga Luar
1.
Pertama-tama pasang
benda kerja pada cekam. Bisa dengan teknik dicekamataupun dengan teknik ditumpu
dengan center kepala lepas, kemudian settingpahat pada toolpost.
2. Bubut facing asal rata,
setelah itu bor menggunakan centerdrill.
3.
.Bubutlah turning
sesuai ukuran
mayor yang
ditentukan(misal: ukuranM10*1,25).
4.
Buatlah alur pada
batas ulir. Fungsi ulir adalah
Untuk menetapkan
dalamnyaulir
dan
Untuk kebebasan gerak pahat pada
akhir langkah.
5.
Pahat Ulir yang sudah
diasah dengan sudut yang sesuai (Metrik = 60
' atau
withworth 55')
dipasang setinggi senter dan tegak lurus terhadap bendakerja. Gunakanlah alat bantu mal ulir. Sedangkan eretan atas
digesersetengah dari sudut ulir yang akan dibuat
(30' atau 27,5') 6. Setel posisi
Handel-handel Upper lever dan drop lever sesuai dengan rodagigi-roda
gigi. Jika tidak sesuai table, gantilah (lihat table pada mesinbubut).7. Jalankan mesin dengan kecepatan terendah dan
tekanlah batang penggerakotomatis(split nut), kemudian lakukanlah
sayatan awal pada benda kerja.
8.
Lakukanlah pembubutan
ulir dengan pemakanan sesuai perhitungan untukmencapai
minor. Pemakanan
secara bertahap
.
Membubut
Ulir Segi Empat
1. Langkah-langkah membubut ulir
segi empat
·
Langkah pertama adalah menyiapkan
benda kerja yang akan diulir, misalnya seperti astal dll. Pasangkan benda kerja
pada cekam bubut, atur posisi sampai se senter mungkin. Gunakan kepala lepas
untuk mengatur benda kerja sampai senter.
·
Langkah kedua yaitu menyiapkan pahat
bubut ulir. Ada 2 tipe bentuk pahat ulir, untuk ulir luar dan ulir dalam, pada
umumnya pahat yang sering digunakan untuk pembuatan ulir adalah pahat tipe HSS,
adapula yang terbuat dari karbida. Asah pahat sesuai ulir yag akan dikerjakan,
60° untuk ulir metris dan 55° untuk ulir withwhort. Tapi karena ulir yang
dikerjakan segi empat jadi pengasahan pahatnya menggunakan mal penyetel pahat agar
lebuh akurat.
·
Setelah pahat dipilih, dilanjutkan
dengan seting pahat. Hal ini dilakukan untuk mengecek ujung pahat dengan sumbu.
Pastikan ujung pahat tegak lurus dengan sumbu benda kerja supaya diperoleh ulir
yang simetris.
·
Tentukan posisi roda gigi sesuai
dengan ulir yang akan dibuat. Perhatikan tabel pada mesin bubut. Sesuaikan
perbandingan roda gigi yang dicantumkan pada tabel dengan ulir yang akan
dikerjakan. Bila belum sesuai, buka gear box dan ganti ukuran perbandingan roda
gigi sesuai dengan tabel yang tertera. Untuk kecepatan putaran spindel biasanya
setengah dari kecepatan pemakanan bubut rata.
2.1
Gambar tabel suaian ulir dan roda gigi mesin bubut
·
Setelah perbandingan roda gigi
sesuai, hal yang harus dilakukan adalah menseting handle-handle pengendali
otomatis untuk membuat ulir. Caranya sama dengan seting roda gigi di atas,
yaitu menyesuaikan ukuran ulir yang akan dibuat dengan tabel yang
teretera pada tabel tersebut.
·
Lakukan proses pembubutan ulir dengan
cara yang benar. Setel eretan melintang dan tandai berapa ukuranya saat awal
pahat menyentuh benda kerja. Lakukan pemakanan pahat dengan ukuran 0,1.
Kerjakan sedikit demi sedikit untuk hasil yang baik sampai ukuran yang
dikehendaki.
·
Saat melaksanakan proses pembubutan
jangan lupakan k3. Gunakan semua pakaian pelindung yang dianjurkan untuk
kegiatan membubut. Pelajari dengan seksama teori-teori tentang membubut.
Pastikan saat membubut kondisi badan fit, teori sudah matang, dan konsentrasi fokus
pada pekerjaan.
2. Bila prosedur di atas sudah
dilakukan dengan benar, handle-handle otomatis dan ukuran perbandingan roda
gigi sudah sesuai dengan tabel. Maka tinggal mengatur tuas prosneling untuk
kecepatan putaran spindel. Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan bubut rata. Hal
tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir harga gerak makan (f )
adalah kisar (pitch) ulir tersebut, sehingga putaran spindel tidak terlalu
tinggi (secara kasar sekitar setengah dari putaran spindel untuk proses bubut
rata). Perbandingan harga kecepatan potong untuk proses bubut rata (stright
turning) dan proses bubut ulit (threading) dapat dilihat pada tabel mesin bubut
tersebut.
Tabel Kecepatan Potong Proses Bubut Rata dan Proses Bubut Ulir
untuk Pahat HSS
MATERIAL
STRAIGHT TURNING SPEED THREADING SPEED
FEET PER METERS PER FEET PER METERS PER
MINUTE MINUTE MINUTE MINUTE
LOW CARBON STEEL 80–100 24.4–30.5 35–40 10.7–12.2
MEDIUM CARBON STEEL 60–80 18.3–24.4 25–30 4.6–6.1
HIGH CARBON STEEL 35–40 10.7–12.2 15–20 4.6–6.1
STAINLESS STEEL 40–50 12.2–15.2 15–20 4.6–6.1
ALUMINUM AND 200–300 61.0–91.4 50–60 15.2–18.3
ITS ALLOYS
ORDINARY BRASS 100–200 30.5–61.0 40–50 12.2–15.2
AND BRONZE
HIGH TENSILE BRONZE 40–60 12.2–18.3 20–25 6.1–7.6
CAST IRON 50–80 15.2–24.4 20–25 6.1–7.6
COPPER 80–80 18.3–24.4 20–25 6.1–7.6
STRAIGHT TURNING SPEED THREADING SPEED
FEET PER METERS PER FEET PER METERS PER
MINUTE MINUTE MINUTE MINUTE
LOW CARBON STEEL 80–100 24.4–30.5 35–40 10.7–12.2
MEDIUM CARBON STEEL 60–80 18.3–24.4 25–30 4.6–6.1
HIGH CARBON STEEL 35–40 10.7–12.2 15–20 4.6–6.1
STAINLESS STEEL 40–50 12.2–15.2 15–20 4.6–6.1
ALUMINUM AND 200–300 61.0–91.4 50–60 15.2–18.3
ITS ALLOYS
ORDINARY BRASS 100–200 30.5–61.0 40–50 12.2–15.2
AND BRONZE
HIGH TENSILE BRONZE 40–60 12.2–18.3 20–25 6.1–7.6
CAST IRON 50–80 15.2–24.4 20–25 6.1–7.6
COPPER 80–80 18.3–24.4 20–25 6.1–7.6
3. Contoh gambar kerja bentuk ulir
segi empat
4. Macam-macam teknik membubut ulir.
Ada beberapa cara yang boisa digunakan untuk membuat ulir segi empat dengan
mesin bubut yaitu:
Ø
Metode zig zag
Penjelasan
cara ini adalah dengan menggeser eretan atas ke kanan dan ke kiri selama
penyayatan. Metode ini butuh keahlian memainkan eretan melintang dan eretan
atas. Eretan melintang berfungsi untuk menyayat kedalaman ulir. Dan eretan atas
ini difungsikan untuk memperlebar ukuran ulir. Prosesnya simpel saja, pertama
posisikan eretan melintang memakan benda kerja dengan kedalaman ulir 0.1mm.
Bila sudah mencapai batas panjang ulir, tarik eretan melintang dan posisikan
seperti awal pemakanan tadi. Posisikan eretan melintang memakan dengan
kedalaman 0.1 seperti diawal, dan majukan eretan atas sehingga memperlebar
ukuran ulir dengan memakan sebelah kiri dari pemakanan awal tadi. Setelah itu
posisikan kembali eretan melintang seperti langkah awal, untuk eretan atas
dimundurkan 2 kali jarak majunya tadi agar memakan sebelah kanan dari jalur
pemakanan awal. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan menambah kedalaman
penyayatan sampai sesuai dengan ulir yang dikehendaki.
Ø
Memiringkan eretan atas ½ dari sudut
kisar ulir
Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu
dihindari kedalaman potong yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil
proses penyayatan tidak dilakukan sekali potong, biasanya dilakukan penyayatan
antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali penyayatan kosong
(penyayatan pada diameter terdalam). Agar diperoleh hasil yang presisi dengan
proses yang tidak membahayakan operator mesin, maka sebaiknya pahat hanya
menyayat pada satu sisi saja (sisi potong pahat sebelah kiri untuk ulir kanan,
atau sisi potong pahat sebelah kanan untuk ulir kiri). Proses tersebut
dilakukan dengan cara memiringkan eretan atas dengan sudut 29° untuk ulir
metris. Untuk ulir acme dan ulir cacing dengan sudut 29°, eretan atas
dimiringkan 14,5°. Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut) dilakukan
oleh eretan atas. Langkah-langkahnya seperti berikut:
1) Memajukan pahat pada diameter luar ulir.
2) Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm.
3) Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja.
4) Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir.
5) Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
6) Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel) sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
7) Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber
ulir (screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada mesin bubut.
8) Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untuk membuat poros lurus).
9) Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas.
10) Langkah dilanjutkan seperti No. 7) sampai kedalaman ulir maksimal tercapai.
11) Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
12) Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).
2) Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm.
3) Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja.
4) Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir.
5) Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
6) Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel) sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
7) Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber
ulir (screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada mesin bubut.
8) Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untuk membuat poros lurus).
9) Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas.
10) Langkah dilanjutkan seperti No. 7) sampai kedalaman ulir maksimal tercapai.
11) Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
12) Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).
Ini adalah hasil
pencarian bahan tentang teknik bubut lewat website google
sesuai dengan rodagigi-roda gigi. Jika tidak sesuai table,
gantilah (lihat table pada mesinbubut).7.
Jalankan mesin dengan kecepatan terendah dan tekanlah batang penggerakotomatis(split
nut), kemudian lakukanlah sayatan awal pada benda kerja.
8.
Lakukanlah
pembubutan ulir dengan pemakanan sesuai perhitungan untukmencapai
minor.
Pemakanan secara bertahap
.
9.
Kalo
sudah selesai pembubutan ulirnya, kemudian periksalah dengan malulir.
Membuat Ulir dalam dan Ulir Luar Dengan
Tap dan Sney (Part 1)
Untuk ukuran diameter ulir yang
kecil maka kita tidak memerlukan mesin bubut untuk membuat ulir missal pada
baut dan mur. Hanya dengan menggunakan tangan dengan peralatan Tap dan sney
maka kita dapat membuat ulir.
Tap adalah untuk membuat ulir dalam
(mur), sedangkan Sney adalah untuk membuat ulir luar (baut). Pada bagian
pertama dari tulisan ini kita akan membahas cara membuat ulir dalam dengan
menggunakan Tap.
Tap ( Membuat ulir dalam )
Alat yang dipakai untuk membuat ulir
dalam dengan tangan dimanakan “TAP” dalam hal ini disebut saja “tap tangan”
untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin. Bahannya terbut dari
baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan.
Tiap satu set, tap terdiri dari 3
buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata potongnya tirus digunakan
untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper
tap) untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap)
dipergunakan untuk penyelesaian ( Gambar 1)
Gambar 1. Jenis-jenis Tap
Tap memiliki beberapa macam ukuran
dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilkan apakah itu Ulir Metrik
ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka yang tertera pada Tap (
hal ini juga berlaku pada Sney).
Contoh penulisan spesifikasi tap dan
snei adalah sebagai berikut:
a. Tap/snei M10 x 1,5.
Artinya adalah: M = Jenis ulir
metrik
10 = Diameter nominal ulir dalam mm
1,5 = Kisar ulir
b. Tap/snei W 1/4 x 20, W
3/8 x 16
Artinya adalah: W = Jenis ulir
Witworth
¼ = Diameter nominal ulir dalam
inchi
20 = Jumlah gang ulir sepanjang satu
inchi
Alat Bantu yang dipakai
untukmenggunakan tap, supaya dalam pemakainannya lebih mudah. Dibutuhkan kunci
pemegang tap atau tangkai tap. Pemegang tap bentuknya ada 3 macam (
Gambar 2 ), yaitu:
1. tipe batang,
2. tipe penjepit,
3. tipe amerika.
GAmbar 2. Pemegang Tap
Langkah Pengetapan.
Sebelum melakukan pengetapan, benda
kerja harus dibor terlebih dahulu dengan ukuran diameter bor tertentu. Penentuan
diameter lubang bor untuk tap ditentukan dengan rumus:
D = D’– K
Dimana :
D = Diameter bor, satuan dalam
mm/inchi
D = Diameter nominal ulir, satuan
dalam mm/inchi
K = Kisar (gang).
Contoh :
a. Diameter lubang bor untuk mur M10
x 1,5 adalah 10 – 1,5 = 8,5 mm
b. Diameter lubang bor untuk mur
W3/8″x 16 adalah 3/8″ – 1/16″ = 5/16 “
Setelah dibor, kemudian kedua bibir
lubang dicamfer dengan bor persing di mana kedalamannya mengikuti standar
cemper mur.Bentuk standar mur dan baut untuk bermacam-macan jenis sudah
ditentukan secara internasional dan ini dapat ditemukan dalam buku gambar
teknik mesin atau tabel-tabel mur/baut.
Contoh Urutan pengetapan dengan
membuat ulir ukuran M10X1,5
1.
Buatlah lubang pada benda kerja dengan diameter 8,5 mm
2.
Pilih dan ambil mata tap M10 X 1,5 serta pasangkan pada tangkainya
3.
Mulailah melakukan pengetapan dengan urutan pertama. yaitu tap no.1 (Intermediate
tap) kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk
pembentukan ulir,dan terakhir tap no. 3 (Botoming tap)
dipergunakan untuk penyelesaian
Sebelum mengetap berikan sedikit
pelumas pada tap, kemudian pastikan bahwa tap enar-benar tegak lurus terhadap
benda kerja. Putar tap secara perlahan searah jarum jam. Pemutaran tap
hendaknya dilakukan ±270o maju searah jarum jam, kemudian diputar
mundur ±90o berlawanan arah jarum jamdengan tujuan untuk memotong
tatal, selanjutnya kembalikan pada posisi awal dan putar lagi ±270o
maju searah jarum jam dan mundur lagi 90o berlawanan arah jarum jam,
demikian seterusnya sampai selesai.
Cara membuat ulir segi empat luar :
Pada dasar membuat ulir segi empat luar sama saja pada saat membuat ulir
segi tiga, hanya saja pahat yang di gunakan berbeda.
Contoh pahat untuk membuat ulir segi empat luar
Cara membuat ulir segi empat dalam .
Pada dasar membuat ulir segi empat dalam sama saja pada saat membuat ulir
segi tiga dalam, hanya saja pahat yang di gunakan berbeda.
Cara Membubut Bertingkat
1. Pasang benda kerja terlebih dahulu.
2. Pasang pahat rata pada tool post.
3. Seting pahat pada kepala lepas.
4. Dekatkan mata pahat pada benda kerja
dengan menggunakan eretan alas.
5. Ukur benda kerja terlebih dahulu
sesuai dengan ketentuan
6. Tandailah setian ukuran dengan
menggunakan ujung mata pahat dengan cara cekam
diputar sampai terjadi goresan terhadap benda kerja
7. Mundurkan pahat ke posisi
semula(menjauhi benda kerja dengan jarak minimal 10 mm dari benda kerja)
8. Atur kecepatan putaran mesin bubut
menjadi 300 rpm.
9. Sayatlah benda kerja dengan
menentukan ukuran setiap saayatan maksimal 1mm sampai mencampai ukuran Ø 21 mm dan panjang 20 mm.
10. Lakukan penyayatan mm sampai
mencapai ukuran Ø 20 mm.
11. Sayatlah benda kerja
dengan menentukan setiap sayatan maksimal 1 mm sampai mencapai Ø 10 mm dan panjang 10 mm.
12. Mundurkan pahat ketempat semula.
13. Buka cekam dengan menggunakan kunci cekam dan
lepaskan benda kerja dari cekam.
MEMBUBUT TIRUS
Jika kedua ujung suatu benda
silindris mempunyai ukuran yang berbeda, maka bentuk benda tersebut tirus. Pada
alat-alat atau bagian dari suatu mesin banyak yang berbentuk tirus, misalnya
tangkai bor, tangkai rimer, lubang paksi mesin bubut, lubang paksi mesin bor
dan lain-lain. Bentuk tirus ini besar gunanya pada suatu keperluan, di samping
sebagai suatu variasi. Misalnya tirus yang terdapat pada tangkai bor; dengan
ketirusannya itu bor akan mengunci sendiri pada lubang paksi mesin bor tanpa
diikat dengan suatu pengikat. Senter kepala lepas atau senter kepala tetap
masuk ke dalam paksinya tanpa diikat atau dikunci dengan alat apapun.
Tirus itu banyak macamnya. Tidak semua alat yang bentuknya tirus mempunyai
ketirusan yang sama. Masing-masing mesin mempunyai standard ketirusan yang
sudah ditentukan; Misalnya tirus Morse yang terdapat pada alat-alat atau mesin
bor dan mesin bubut mempunyai ketirusan 0,625" tiap kaki. Tirus Brown and
Sharpe yang terdapat pada alat-alat dan mesin fris mempunyai ketirusan 0,5"
tiap kaki. Tirus Jarno mempunyai ketirusan 0,6" tiap kaki dan terdapat
pula pada perlengkapan mesin bubut dan mesin bor.
Sebagian besar alat yang bentuknya tirus dibuat pada mesin bubut. Pada
mesin bubut dapat membuat benda kerja yang berbentuk tirus dengan tiga cara,
yaitu dengan menggeserkan kepala lepas, menggeserkan eretan atas dan
menggeserkan perlengkapan tirus ( taper attachment ) yang terdapat pada eretan
lintang mesin bubut.
Cara membubut Tirus Dengan Menggeserkan Kepala Lepas
Seperti telah diuraikan pada pasal
terdahulu, bahwa kepala lepas itu terdiri atas dua bagian, yaitu alas dan
badan. Kedua bagian ini diikat oleh dua atau tiga baut pengikat dan dapat
digeser kedudukannya dengan mengeraskan salah satu baut yang letaknya di bagian
sisi kepala lepas (Gb. 4.1) Pada bagian belakang kepala lepas terdapat satu
garis lurus; garis ini merupakan pedoman dalam menentukan kedudukan kedua
bagian tersebut. Jika garis itu menunjukkan satu garis lurus, berarti kedudukan
senter kepala lepas akan segaris dengan senter kepala tetap. Pada kedudukan
yang demikian, apabila kita membubut suatu benda hasilnya akan lurus ( tidak
tirus). Baut yang dikeraskan dalam mengubah kedudukan senter itu, berarti
menarik bagian badan kepala lepas sehingga bergeser. Jarak pergeserannya dapat
kita lihat pada jarak antara garis yang terdapat pada bagian badan dan garis
pada bagian alas. Dengan bergesernya badan kepala lepas maka kedudukan senter
itupun akan berubah terhadap senter kepala tetap. Dan perbedaan kedudukan kedua
senter inilah yang menghasilkan tirus pada benda yang dibubut.
Sedangkan untuk membuat
tirus dalam caranya sama saja dengan membuat tirus luar, hanya saja pahat yang
di gunakan berbeda . contoh pahat untuk membuat tirus dalam.
Mungkin hanya ini
saja yang bisa saya sampaikan,jika ada salah dan kurang dalam ber kata mohon di
maafkan.
Sekian trima kasih ……
Langganan:
Postingan (Atom)