Senin, 02 Juni 2014

teknik bubut



Ini adalah hasil pencarian bahan tentang teknik bubut lewat website google
1. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGITIGA LUAR
2. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGITIGA DALAM
3. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGI EMPAT LUAR
4. CARA PEMBUBUTAN ULIR SEGI EMPAT DALAM
5. CARA PEMBUBUTAN BERTINGKAT
6. CARA PEMBUBUTAN TIRUS LUAR
7. CARA PEMBUBUTAN TIRUS DAL
AM
Proses Membubut Ulir Segitiga Luar

1.

Pertama-tama pasang benda kerja pada cekam. Bisa dengan teknik dicekamataupun dengan teknik ditumpu dengan center kepala lepas, kemudian settingpahat pada toolpost. 
2. Bubut facing asal rata, setelah itu bor menggunakan centerdrill.
3.
.Bubutlah turning sesuai ukuran
mayor yang ditentukan(misal: ukuranM10*1,25).
4.
Buatlah alur pada batas ulir. Fungsi ulir adalah

Untuk menetapkan dalamnyaulir 
dan
Untuk kebebasan gerak pahat pada akhir langkah.
5.
Pahat Ulir yang sudah diasah dengan sudut yang sesuai (Metrik = 60
' atau
withworth 55') dipasang setinggi senter dan tegak lurus terhadap bendakerja. Gunakanlah alat bantu mal ulir. Sedangkan eretan atas digesersetengah dari sudut ulir yang akan dibuat (30' atau 27,5') 6. Setel posisi Handel-handel Upper lever dan drop lever sesuai dengan rodagigi-roda gigi. Jika tidak sesuai table, gantilah (lihat table pada mesinbubut).7. Jalankan mesin dengan kecepatan terendah dan tekanlah batang penggerakotomatis(split nut), kemudian lakukanlah sayatan awal pada benda kerja.
8.
Lakukanlah pembubutan ulir dengan pemakanan sesuai perhitungan untukmencapai

minor. Pemakanan secara bertahap
.




Membubut Ulir Segi Empat
1. Langkah-langkah membubut ulir segi empat
·         Langkah pertama adalah menyiapkan benda kerja yang akan diulir, misalnya seperti astal dll. Pasangkan benda kerja pada cekam bubut, atur posisi sampai se senter mungkin. Gunakan kepala lepas untuk mengatur benda kerja sampai senter.
·         Langkah kedua yaitu menyiapkan pahat bubut ulir. Ada 2 tipe bentuk pahat ulir, untuk ulir luar dan ulir dalam, pada umumnya pahat yang sering digunakan untuk pembuatan ulir adalah pahat tipe HSS, adapula yang terbuat dari karbida. Asah pahat sesuai ulir yag akan dikerjakan, 60° untuk ulir metris dan 55° untuk ulir withwhort. Tapi karena ulir yang dikerjakan segi empat jadi pengasahan pahatnya menggunakan mal penyetel pahat agar lebuh akurat.
·         Setelah pahat dipilih, dilanjutkan dengan seting pahat. Hal ini dilakukan untuk mengecek ujung pahat dengan sumbu. Pastikan ujung pahat tegak lurus dengan sumbu benda kerja supaya diperoleh ulir yang simetris.
·         Tentukan posisi roda gigi sesuai dengan ulir yang akan dibuat. Perhatikan tabel pada mesin bubut. Sesuaikan perbandingan roda gigi yang dicantumkan pada tabel dengan ulir yang akan dikerjakan. Bila belum sesuai, buka gear box dan ganti ukuran perbandingan roda gigi sesuai dengan tabel yang tertera. Untuk kecepatan putaran spindel biasanya setengah dari kecepatan pemakanan bubut rata.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0zlKxgyqv_MhMAKjmVxc_VcKw2r0Xs7MQgYcfSV4R6WqRemv4x1c10ntnljCq9zrvfe7Nl3uquRaGNiphv__QjGidmZPorLkixgpcQpcn6a9x-7BwTuyEjbKY8M1oLQJVmgAzffq5qSFh/s1600/cats.jpg


2.1 Gambar tabel suaian ulir dan roda gigi mesin bubut
·         Setelah perbandingan roda gigi sesuai, hal yang harus dilakukan adalah menseting handle-handle pengendali otomatis untuk membuat ulir. Caranya sama dengan seting roda gigi di atas, yaitu menyesuaikan ukuran ulir yang akan dibuat dengan  tabel yang teretera pada tabel tersebut.
·         Lakukan proses pembubutan ulir dengan cara yang benar. Setel eretan melintang dan tandai berapa ukuranya saat awal pahat menyentuh benda kerja. Lakukan pemakanan pahat dengan ukuran 0,1. Kerjakan sedikit demi sedikit untuk hasil yang baik sampai ukuran yang dikehendaki.
·         Saat melaksanakan proses pembubutan jangan lupakan k3. Gunakan semua pakaian pelindung yang dianjurkan untuk kegiatan membubut. Pelajari dengan seksama teori-teori tentang membubut. Pastikan saat membubut kondisi badan fit, teori sudah matang, dan konsentrasi fokus pada pekerjaan.
2. Bila prosedur di atas sudah dilakukan dengan benar, handle-handle otomatis dan ukuran perbandingan roda gigi sudah sesuai dengan tabel. Maka tinggal mengatur tuas prosneling untuk kecepatan putaran spindel. Parameter pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan bubut rata. Hal tersebut terjadi karena pada proses pembuatan ulir harga gerak makan (f ) adalah kisar (pitch) ulir tersebut, sehingga putaran spindel tidak terlalu tinggi (secara kasar sekitar setengah dari putaran spindel untuk proses bubut rata). Perbandingan harga kecepatan potong untuk proses bubut rata (stright turning) dan proses bubut ulit (threading) dapat dilihat pada tabel mesin bubut tersebut.
Tabel Kecepatan Potong Proses Bubut Rata dan Proses Bubut Ulir untuk Pahat HSS
MATERIAL
STRAIGHT TURNING SPEED THREADING SPEED
FEET PER METERS PER FEET PER METERS PER
MINUTE MINUTE MINUTE MINUTE
LOW CARBON STEEL 80–100 24.4–30.5 35–40 10.7–12.2
MEDIUM CARBON STEEL 60–80 18.3–24.4 25–30 4.6–6.1
HIGH CARBON STEEL 35–40 10.7–12.2 15–20 4.6–6.1
STAINLESS STEEL 40–50 12.2–15.2 15–20 4.6–6.1
ALUMINUM AND 200–300 61.0–91.4 50–60 15.2–18.3
ITS ALLOYS
ORDINARY BRASS 100–200 30.5–61.0 40–50 12.2–15.2
AND BRONZE
HIGH TENSILE BRONZE 40–60 12.2–18.3 20–25 6.1–7.6
CAST IRON 50–80 15.2–24.4 20–25 6.1–7.6
COPPER 80–80 18.3–24.4 20–25 6.1–7.6

3. Contoh gambar kerja bentuk ulir segi empat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcl-THL4m9QoTCPX2bftcPY2ooB6C6NboCM1z10MSOMwaLuUp1ABSYSHtifDix-jhePXNLg2DR0VCEOOuu1L9n6Is-QJVbPZzji3ptQge0Htn0QwBFSh0X6QiDhSEkVuUGrOMvrj37qVK5/s320/j.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUpd3FJVwilxOF1NtJBOvfP-Hfj8fK-fZCxBwo6xAEUgbG4FzVYLOclWPKtOI5UV6c8BE68eT4YtXiYCuVGF-Iyee73_kkJZOmZh5-8efAqnkHDALZDX7lfkKe5nBSv2LXwpWXhtIZ51u6/s320/cats.jpg




4. Macam-macam teknik membubut ulir. Ada beberapa cara yang boisa digunakan untuk membuat ulir segi empat dengan mesin bubut yaitu:
Ø  Metode zig zag
Penjelasan cara ini adalah dengan menggeser eretan atas ke kanan dan ke kiri selama penyayatan. Metode ini butuh keahlian memainkan eretan melintang dan eretan atas. Eretan melintang berfungsi untuk menyayat kedalaman ulir. Dan eretan atas ini difungsikan untuk memperlebar ukuran ulir. Prosesnya simpel saja, pertama posisikan eretan melintang memakan benda kerja dengan kedalaman ulir 0.1mm. Bila sudah mencapai batas panjang ulir, tarik eretan melintang dan posisikan seperti awal pemakanan tadi. Posisikan eretan melintang memakan dengan kedalaman 0.1 seperti diawal, dan majukan eretan atas sehingga memperlebar ukuran ulir dengan memakan sebelah kiri dari pemakanan awal tadi. Setelah itu posisikan kembali eretan melintang seperti langkah awal, untuk eretan atas dimundurkan 2 kali jarak majunya tadi agar memakan sebelah kanan dari jalur pemakanan awal. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan menambah kedalaman penyayatan sampai sesuai dengan ulir yang dikehendaki.

Ø  Memiringkan eretan atas ½ dari sudut kisar ulir
Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu dihindari kedalaman potong yang relatif besar. Walaupun kedalaman ulir kecil proses penyayatan tidak dilakukan sekali potong, biasanya dilakukan penyayatan antara 5 sampai 10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali penyayatan kosong (penyayatan pada diameter terdalam). Agar diperoleh hasil yang presisi dengan proses yang tidak membahayakan operator mesin, maka sebaiknya pahat hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi potong pahat sebelah kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat sebelah kanan untuk ulir kiri). Proses tersebut dilakukan dengan cara memiringkan eretan atas dengan sudut 29° untuk ulir metris. Untuk ulir acme dan ulir cacing dengan sudut 29°, eretan atas dimiringkan 14,5°. Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut) dilakukan oleh eretan atas. Langkah-langkahnya seperti berikut:
1) Memajukan pahat pada diameter luar ulir.
2) Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm.
3) Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja.
4) Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut, geser handle gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir.
5) Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm.
6) Putar spindel mesin (kecepatan potong mengacu Tabel) sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
7) Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber
ulir (screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada mesin bubut.
8) Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untuk membuat poros lurus).
9) Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan atas.
10) Langkah dilanjutkan seperti No. 7) sampai kedalaman ulir maksimal tercapai.
11) Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya.
12) Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya (diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).




Ini adalah hasil pencarian bahan tentang teknik bubut lewat website google
sesuai dengan rodagigi-roda gigi. Jika tidak sesuai table, gantilah (lihat table pada mesinbubut).7. Jalankan mesin dengan kecepatan terendah dan tekanlah batang penggerakotomatis(split nut), kemudian lakukanlah sayatan awal pada benda kerja.
8.
Lakukanlah pembubutan ulir dengan pemakanan sesuai perhitungan untukmencapai
minor. Pemakanan secara bertahap
.
9.
Kalo sudah selesai pembubutan ulirnya, kemudian periksalah dengan malulir.
   


Membuat Ulir dalam dan Ulir Luar Dengan Tap dan Sney (Part 1)
Untuk ukuran diameter ulir yang kecil maka kita tidak memerlukan mesin bubut untuk membuat ulir missal pada baut dan mur. Hanya dengan menggunakan tangan dengan peralatan Tap dan sney maka kita dapat membuat ulir.
Tap adalah untuk membuat ulir dalam (mur), sedangkan Sney adalah untuk membuat ulir luar (baut). Pada bagian pertama dari tulisan ini kita akan membahas cara membuat ulir dalam dengan menggunakan Tap.
Tap ( Membuat ulir dalam )
Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan dimanakan “TAP” dalam hal ini disebut saja “tap tangan” untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin. Bahannya terbut dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan.
Tiap satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata potongnya tirus digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian ( Gambar 1)



http://zwingly.files.wordpress.com/2011/03/tap-1.png?w=477
Gambar 1. Jenis-jenis Tap
Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilkan apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka yang tertera pada Tap ( hal ini juga berlaku pada Sney).
Contoh penulisan spesifikasi tap dan snei adalah sebagai berikut:
a. Tap/snei M10 x 1,5.
Artinya adalah: M = Jenis ulir metrik
10 = Diameter nominal ulir dalam mm
1,5 = Kisar ulir
b. Tap/snei W 1/4 x 20, W 3/8 x 16
Artinya adalah: W = Jenis ulir Witworth
¼ = Diameter nominal ulir dalam inchi
20 = Jumlah gang ulir sepanjang satu inchi
Alat Bantu yang dipakai untukmenggunakan tap, supaya dalam pemakainannya lebih mudah. Dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai tap. Pemegang tap bentuknya ada 3 macam (  Gambar 2 ), yaitu:
1. tipe batang,
2. tipe penjepit,
3. tipe amerika.



http://zwingly.files.wordpress.com/2011/03/gbr-2.png?w=477&h=160
GAmbar 2. Pemegang Tap
Langkah Pengetapan.
Sebelum melakukan pengetapan, benda kerja harus dibor terlebih dahulu dengan ukuran diameter bor tertentu. Penentuan diameter lubang bor untuk tap ditentukan dengan rumus:
D = D’– K
Dimana :
D = Diameter bor, satuan dalam mm/inchi
D = Diameter nominal ulir, satuan dalam mm/inchi
K = Kisar (gang).
Contoh :
a. Diameter lubang bor untuk mur M10 x 1,5 adalah 10 – 1,5 = 8,5 mm
b. Diameter lubang bor untuk mur W3/8x 16 adalah 3/8 – 1/16 = 5/16 “
Setelah dibor, kemudian kedua bibir lubang dicamfer dengan bor persing di mana kedalamannya mengikuti standar cemper mur.Bentuk standar mur dan baut untuk bermacam-macan jenis sudah ditentukan secara internasional dan ini dapat ditemukan dalam buku gambar teknik mesin atau tabel-tabel mur/baut.
Contoh Urutan pengetapan dengan membuat ulir ukuran M10X1,5
1.      Buatlah lubang pada benda kerja dengan diameter 8,5 mm
2.       Pilih dan ambil mata tap M10 X 1,5 serta pasangkan pada tangkainya
3.       Mulailah melakukan pengetapan dengan urutan pertama. yaitu tap no.1 (Intermediate tap) kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir,dan terakhir  tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian
Sebelum mengetap berikan sedikit pelumas pada tap, kemudian pastikan bahwa tap enar-benar tegak lurus terhadap benda kerja. Putar tap secara perlahan searah jarum jam. Pemutaran tap hendaknya dilakukan ±270o maju searah jarum jam, kemudian diputar mundur ±90o berlawanan arah jarum jamdengan tujuan untuk memotong tatal, selanjutnya kembalikan pada posisi awal dan putar lagi ±270o maju searah jarum jam dan mundur lagi 90o berlawanan arah jarum jam, demikian seterusnya sampai selesai.
 Cara membuat ulir segi empat luar :
Pada dasar membuat ulir segi empat luar sama saja pada saat membuat ulir segi tiga, hanya saja pahat yang di gunakan berbeda.
Contoh pahat untuk membuat ulir segi empat luar
images.jpeg
Cara membuat ulir segi empat dalam .
Pada dasar membuat ulir segi empat dalam sama saja pada saat membuat ulir segi tiga dalam, hanya saja pahat yang di gunakan berbeda.
pahatdlam.jpg
Cara Membubut Bertingkat
1.     Pasang benda kerja terlebih dahulu.
2.     Pasang pahat rata pada tool post.
3.     Seting pahat pada kepala lepas.
4.     Dekatkan mata pahat pada benda kerja dengan menggunakan eretan alas.
5.     Ukur benda kerja terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan
6.     Tandailah setian ukuran dengan menggunakan ujung mata pahat dengan cara cekam  diputar sampai terjadi goresan terhadap benda kerja
7.     Mundurkan pahat ke posisi semula(menjauhi benda kerja dengan jarak minimal 10  mm dari benda kerja)
8.     Atur kecepatan putaran mesin bubut menjadi 300 rpm.
9.     Sayatlah benda kerja dengan menentukan ukuran setiap saayatan maksimal 1mm sampai mencampai ukuran Ø 21 mm dan panjang 20 mm.
10.  Lakukan penyayatan  mm sampai mencapai ukuran Ø  20 mm.
11.  Sayatlah benda kerja  dengan menentukan setiap sayatan maksimal 1 mm  sampai mencapai Ø 10 mm dan panjang 10 mm.
12.   Mundurkan pahat ketempat semula.
13.   Buka cekam dengan menggunakan kunci cekam dan lepaskan benda kerja dari cekam.
Proses Bubut.jpg
MEMBUBUT TIRUS
     Jika kedua ujung suatu benda silindris mempunyai ukuran yang berbeda, maka bentuk benda tersebut tirus. Pada alat-alat atau bagian dari suatu mesin banyak yang berbentuk tirus, misalnya tangkai bor, tangkai rimer, lubang paksi mesin bubut, lubang paksi mesin bor dan lain-lain. Bentuk tirus ini besar gunanya pada suatu keperluan, di samping sebagai suatu variasi. Misalnya tirus yang terdapat pada tangkai bor; dengan ketirusannya itu bor akan mengunci sendiri pada lubang paksi mesin bor tanpa diikat dengan suatu pengikat. Senter kepala lepas atau senter kepala tetap masuk ke dalam paksinya tanpa diikat atau dikunci dengan alat apapun.
Tirus itu banyak macamnya. Tidak semua alat yang bentuknya tirus mempunyai ketirusan yang sama. Masing-masing mesin mempunyai standard ketirusan yang sudah ditentukan; Misalnya tirus Morse yang terdapat pada alat-alat atau mesin bor dan mesin bubut mempunyai ketirusan 0,625" tiap kaki. Tirus Brown and Sharpe yang terdapat pada alat-alat dan mesin fris mempunyai ketirusan 0,5" tiap kaki. Tirus Jarno mempunyai ketirusan 0,6" tiap kaki dan terdapat pula pada perlengkapan mesin bubut dan mesin bor.
Sebagian besar alat yang bentuknya tirus dibuat pada mesin bubut. Pada mesin bubut dapat membuat benda kerja yang berbentuk tirus dengan tiga cara, yaitu dengan menggeserkan kepala lepas, menggeserkan eretan atas dan menggeserkan perlengkapan tirus ( taper attachment ) yang terdapat pada eretan lintang mesin bubut.
Cara membubut Tirus Dengan Menggeserkan Kepala Lepas
       Seperti telah diuraikan pada pasal terdahulu, bahwa kepala lepas itu terdiri atas dua bagian, yaitu alas dan badan. Kedua bagian ini diikat oleh dua atau tiga baut pengikat dan dapat digeser kedudukannya dengan mengeraskan salah satu baut yang letaknya di bagian sisi kepala lepas (Gb. 4.1) Pada bagian belakang kepala lepas terdapat satu garis lurus; garis ini merupakan pedoman dalam menentukan kedudukan kedua bagian tersebut. Jika garis itu menunjukkan satu garis lurus, berarti kedudukan senter kepala lepas akan segaris dengan senter kepala tetap. Pada kedudukan yang demikian, apabila kita membubut suatu benda hasilnya akan lurus ( tidak tirus). Baut yang dikeraskan dalam mengubah kedudukan senter itu, berarti menarik bagian badan kepala lepas sehingga bergeser. Jarak pergeserannya dapat kita lihat pada jarak antara garis yang terdapat pada bagian badan dan garis pada bagian alas. Dengan bergesernya badan kepala lepas maka kedudukan senter itupun akan berubah terhadap senter kepala tetap. Dan perbedaan kedudukan kedua senter inilah yang menghasilkan tirus pada benda yang dibubut.
                         Sedangkan untuk membuat tirus dalam caranya sama saja dengan membuat tirus luar, hanya saja pahat yang di gunakan berbeda . contoh pahat untuk membuat tirus dalam.
pahatdlam.jpg
Mungkin hanya ini saja yang bisa saya sampaikan,jika ada salah dan kurang dalam ber kata mohon di maafkan.
Sekian trima kasih ……

2 komentar:

  1. Sebenernya bagus gan, cuma kurang di sempurnakan, mungkin bisa di bagi beberapa bagian artikel, agar lebih enak di baca. keep bloging

    Mesin Fotocopy

    BalasHapus
  2. Manta gan ilmunya, bookmark done


    mampir juga kalo sempet ke lapak

    Jual Mesin Fotocopy

    Sewa Mesin Fotocopy

    BalasHapus